Setelah ku bahas tentang Chef Juna, kali ini aku akan bahas seorang chef yang sangat berwibawa ini.
Profil singkat
Pria kelahiran Jakarta 24 November 1968 yang bernama lengkap Vindex Valentino Tengker ini memulai karir nya sebagai chef sejak tahun 1989. Berbagai pengalaman sudah didapatkan dari berbagai negara dan hotel berbintang, diantaranya Hotel Amandari, Bali Dynasty, Dubai, Mallorca, Hotel Four Seasons, Los Angeles, Bali dan Jakarta. Beliau ini adalah President Assosiasi Culinary Professional Indonesia yang juga menjabat sebagai Chef Eksekutif di Hotel Four Seasons, Jakarta.
Profil singkat
Pria kelahiran Jakarta 24 November 1968 yang bernama lengkap Vindex Valentino Tengker ini memulai karir nya sebagai chef sejak tahun 1989. Berbagai pengalaman sudah didapatkan dari berbagai negara dan hotel berbintang, diantaranya Hotel Amandari, Bali Dynasty, Dubai, Mallorca, Hotel Four Seasons, Los Angeles, Bali dan Jakarta. Beliau ini adalah President Assosiasi Culinary Professional Indonesia yang juga menjabat sebagai Chef Eksekutif di Hotel Four Seasons, Jakarta.
Walau Chef asal Manado ini lahir di Jakarta, beliau lebih merasa Bali adalah rumahnya.
“Bali lebih baik, untuk pekerjaan juga bagus, disana tidak macet dan kita bisa tahu durasi yang dibutuhkan untuk menuju suatu tempat, tidak seperti Jakarta, sulit diprediksi. Apabila mengemudi 30 menit, kadang bisa membutuhkan 2 jam. Hal ini membuat frustrasi”, katanya.
“Bali lebih baik, untuk pekerjaan juga bagus, disana tidak macet dan kita bisa tahu durasi yang dibutuhkan untuk menuju suatu tempat, tidak seperti Jakarta, sulit diprediksi. Apabila mengemudi 30 menit, kadang bisa membutuhkan 2 jam. Hal ini membuat frustrasi”, katanya.
Chef Vindex punya impian untuk pensiun di Bali, tapi sekarang ini beliau masih ingin terus bekerja di berbagai hotel di Asia.
“Mungkin saya akan membuka sebuah restoran dengan masakan rumahan”
“Mungkin saya akan membuka sebuah restoran dengan masakan rumahan”
Perjalanan Karir
Chef Vindex tertarik dengan memasak karena sejak kecil beliau suka membantu neneknya memasak. Apalagi beliau suka makanan apa aja. Menurut Chef Vindex, memasak itu adalah bakat karena ada orang yang suka masak tapi selalu gagal.
Setelah lulus dari LPLIP (Lembaga Pendidikan dan Latihan Industri Pariwisata) yang sekarang namanya APJ (Akademi Pariwisata Jakarta), beliau bekerja sebagai chef di berbagai hotel internasional.
Chef Vindex tertarik dengan memasak karena sejak kecil beliau suka membantu neneknya memasak. Apalagi beliau suka makanan apa aja. Menurut Chef Vindex, memasak itu adalah bakat karena ada orang yang suka masak tapi selalu gagal.
Setelah lulus dari LPLIP (Lembaga Pendidikan dan Latihan Industri Pariwisata) yang sekarang namanya APJ (Akademi Pariwisata Jakarta), beliau bekerja sebagai chef di berbagai hotel internasional.
“Di hotel itu saya menjabat sebagai Indonesian Chef, yang bagi saya ketika itu jadi tantangan tersendiri. Pasalnya, saya sebenarnya enggak menguasai sama sekali masakan Indonesia. Di bangku sekolah, kami diajarkan secara umum dan paling banyak menu western . Tapi entah mengapa saya lulus tes dan dikursuskan masakan Indonesia selama 2 minggu untuk mempelajari 24 menu yang akan disajikan di hotel.”
Setahun bekerja di Hotel Amandari, Chef Vindex pindah ke Bali Dynasty. Lalu setahun kemudian beliau berhenti dan pindah ke Spanyol karena mendapat tawaran kerja di sebuah restoran Indonesia di Mallorca, Spanyol.
“Waktu tahun kedua bekerja di Spanyol saya baru saja menikah. Jadi saya boyong istri sekalian bulan madu di sana, itu pengalaman yang menyenangkan. Dulu sewaktu baru saja merintis karir sebagai chef, saya sempat gugup ketika disuruh menemui tamu dan menanyakan bagaimana rasa masakannya. Bagi saya hal itu tidak mudah, seperti orang yang baru belajar pidato di depan banyak orang.Waktu tes memasak menu Indonesia, saya harus menyiapkan 60 menu Nusantara dalam waktu dua minggu. Ini tantangan dan akhirnya bisa saya lewati. Tamu-tamu mancanegara sekarang banyak yang suka makanan Indonesia, tidak lagi nasi goreng dan mie goreng, tapi juga rawon, nasi campur Bali dan menu-menu lainnya”
Pada Wine and Cheese Expo 2010, Chef Vindex hadir sebagai Master Of Asian Fusion Recipes.
Seperti inilah menu kreasi Chef Vindex.
Seperti inilah menu kreasi Chef Vindex.
Karya Termahal
Makanan yang disajikan di hotel berbintang memang mahal. Nah kalau di Hotel Four Seasons tempat Chef Vindex bekerja, biasa untuk masakan Asia perkiraan antara Rp 105.000 – Rp 135.000, masakan Indonesia sekitar Rp 60.000 – Rp 130.000, masakan barat sekitar Rp 100.000 – Rp 340.000 dan masakan Jepang sekitar Rp 60.000 – Rp 240.000.
Makanan yang disajikan di hotel berbintang memang mahal. Nah kalau di Hotel Four Seasons tempat Chef Vindex bekerja, biasa untuk masakan Asia perkiraan antara Rp 105.000 – Rp 135.000, masakan Indonesia sekitar Rp 60.000 – Rp 130.000, masakan barat sekitar Rp 100.000 – Rp 340.000 dan masakan Jepang sekitar Rp 60.000 – Rp 240.000.
Foto dibawah ini adalah makanan termahal hasil racikan Chef Vindex.
Nggak perlu bertanya ini itu, jelas kalian tau foto dibawah ini adalah burger. Iya, burger.
Ini adalah burger dengan harga $110 atau satu juta rupiah.
Adonan burger ini terbuat dari gandum dengan bawang, dengan isi daging sapi kobe (kobe beef) yang kira-kira harganya 2.5jutaan per kilogram, lalu toppingnya campuranwasabi dengan mayonnaise, jamur portobello, dan disajikan dengan pir asia, foie gras dan kentang goreng.
Nggak perlu bertanya ini itu, jelas kalian tau foto dibawah ini adalah burger. Iya, burger.
Ini adalah burger dengan harga $110 atau satu juta rupiah.
Adonan burger ini terbuat dari gandum dengan bawang, dengan isi daging sapi kobe (kobe beef) yang kira-kira harganya 2.5jutaan per kilogram, lalu toppingnya campuranwasabi dengan mayonnaise, jamur portobello, dan disajikan dengan pir asia, foie gras dan kentang goreng.
Kalau penasaran dengan rasanya, langsung aja ke Hotel Four Seasons, Rasuna Said, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar