Cuaca ekstrim diperkirakan masih akan melanda Jakarta selama dua bulan ke depan. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia, khususnya Jabodetabek tengah mengalami musim peralihan. Sehingga cuaca hujan tinggi diserta angin kencang masih berpotensi terjadi di ibu kota.
"Saat ini cuaca di Indonesia, khususnya Jabodetabek tidak menentu dan cenderung ekstrim. Karena itu, potensi hujan disertai angin kencang dalam dua bulan ke depan masih mungkin terjadi," kata Harry Tirto Djatmiko, Kepala Bidang Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jumat (18/3).
Oleh sebab itu, BMKG mengimbau warga Jabodetabek selalu waspada saat melintas, baik saat berada di bawah pohon maupun baliho berukuran besar jika terjadi hujan lebat disertai angin kecang.
Selain itu, ia juga meminta pemilik rumah semi permanen maupun permanen meningkatkan kewaspadaan dengan terpaan hujan lebat disertai angin kencang yang mungkin dapat merusak bangunan warga.
"Warga yang memiliki rumah di dekat pohon besar maupun yang beraktivitas di dekat pepohonan saat hujan turun, diharapkan bisa lebih waspada. Cuaca ekstrim seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi menerpa Jakarta pada siang hingga malam hari. Namun potensi yang lebih besar terjadi di bagian selatan Jakarta. Oleh sebab itu, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar