Dalam rangka menyukseskan program Ujian Nasional 2011, Pemerintah mengimbau agar dinas pendidikan di sejumlah daerah segera mengumumkan dan melakukan sosialisasi jadwal pelaksanaan ujian nasional ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui bahwa UN untuk jenjang sekolah menengah atas akan dilaksanakan pada 18-21 April 2011. Sementara UN untuk jenjang sekolah menengah pertama tanggal 25-28 April 2011 dan UN jenjang sekolah dasar tanggal 10-12 Mei 2011.
Siswa Wajib Ikut Try Out
Di beberapa daerah siswa peserta UN diwajibkan ikut uji coba UN (TO UN). Seperti yang dicontohkan di Jambi dalam rangka menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun 2011 ini, Dinas Pendidikan mengelar kegiatan try out massa. Seluruh siswa dipastikan akan mengikuti kegiatan tersebut. Untuk tingkat SMP/MTs Dinas Pendidikan memastikan ada 9.484 orang siswa yang akan ikut.
‘’Try out tersebut akan digelar pada tanggal 20 tersebut akan dilaksanakan untuk tingkatan SMP/MTs sederajat,’’ tukas Kadis Pendidikan Kota Jambi, Jumisar SH ME, kepada Koran ini, kemarin.
Jumisar menghimbau kepada siswa untuk mengejar ketertinggalan materi pendidikan. Karena UN digelar tak lama lagi. Seperti UN SMK/SMA akan digelar 18-21 April 2011. Kemudian 25-28 April 2011 untuk jadwal UN SMP/MTs dan sederajat. Selanjutnya, SD/MI sederajat UN akan dilaksanakan pada tanggal 9-11 Mei 2011.
“Kalau ada yang mau individu, mungkin di bimbingan les mana ya silakan saja. Tapi yang kita biayai secara gratis adalah yang tanggal 20 dan 27 tadi,” ujarnya.
Sementara itu, untuk SMA/SMK dan yang sederajat baru sebatas program les tambahan saja yang baru direncanakan. “Untuk Try out-nya belum dijadwalkan. Tapi nanti akan kita atur lagi. Sekarang untuk SD dan SMP dulu yang sudah dijadwalkan,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Sukarman, Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Jambi, kemarin (11/02), bahwa pada try out yang akan diselenggarakan oleh dinas pendidikan tersebut, telah ada ribuan peserta yang akan mengikuti kegiatan try out tersebut.
“Nanti penyelenggaraannya di GOR. Dari data yang kita punya sudah ada ribuan orang yang akan mengikuti kegiatan try out tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya lagi, try out yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Februarinya akan dikhususkan try out bagi tataran SD/MI sederajat. “Jumlah pesertanya sebanyak 9.988 orang peserta,” urainya.
Tujuan diadakannya try out ini sendiri, menurutnya, adalah untuk melatih siswa, agar nantinya tidak lagi canggung dan grogi mengisi soal-soal yang diujikan.
“Soalnya memang bukan soal UN langsung. Namun, soalnya mengacu dengan soal itu juga dan berstandar SKL (Standar kelulusan, red) yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Untuk SMA/SMK sederajat, memang belum dapat dipastikan kapan jadwal try out-nya akan dilaksanakan. Namun, saat ini, menjelang UN yang akan segera dilaksanakan, ia menghimbau agar sekolah segera khususnya guru dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jangan lagi ada guru yang malas mengajar sehingga menyebabkan siswanya ketinggalan pelajaran.
“Untuk SMA saya juga kurang tahu. Sebab, bukan bidang kita. Namun yang pasti, kita menghimbau agar efektivitas belajar anak-anak ini bisa terus ditingkatkan,” tandasnya.
Adanya Pelayanan Klinik Belajar dan TO
Sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Semarang, Jawa Tengah mulai mempersiapkan siswa melalui berbagai langkah untuk menghadapi ujian nasional (UN) 2011.
“Persiapan yang kami lakukan, antara lain melalui tambahan pelajaran, klinik belajar, dan `try out` (uji coba) ujian,” kata Kepala SMP Negeri 2 Semarang, Sutomo di Semarang, Jumat (11/2/2011).
Klinik belajar, kata dia, dikhususkan bagi siswa yang dinilai memiliki kemampuan akademis kurang dibandingkan siswa lainnya, dan persiapan mereka lebih dilakukan intensif.
Menurut dia, persiapan terhadap siswa dalam menghadapi UN itu mulai diintensifkan oleh sekolah pada Februari ini, meskipun pelaksanaan UN 2011 masih sekitar dua bulan lagi.
Ia mengakui, mekanisme kelulusan siswa tahun ini memang berbeda dibandingkan tahun lalu dan mekanisme kelulusan yang baru itu dinilai lebih memudahkan dan menguntungkan siswa.
“Meski mekanisme kelulusan siswa tahun ini agak mudah, kami tetap berharap siswa meraih nilai yang terbaik dalam UN. Karena itu, kami tetap mempersiapkan siswa secara matang,” katanya.
Untuk “try out”, kata dia, dibagi dua, yakni yang dilakukan pihak Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Semarang dan “try out” yang dilakukan oleh pihak sekolah.
“Kalau `try out` dari MKKS dilakukan sebanyak tiga kali, sedangkan untuk `try out` sekolah kami akan menyelenggarakannya sekitar tiga hingga empat kali, tergantung kebutuhan siswa,” katanya.
Sutomo menyebutkan, jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Semarang sebanyak 201 orang, yang terbagi dalam tujuh kelas reguler dan satu kelas akselerasi yang hanya berisi 20 siswa.
Senada dengan itu, Kepala SMP Negeri 5 Semarang, Suharto mengatakan persiapan siswa menghadapi UN sudah dilakukan sekolah sejak semester awal, namun saat ini mulai diintensifkan.
“Banyak upaya yang kami lakukan, seperti `try out`, tambahan pelajaran, dan bedah soal. Melalui bedah soal, para guru juga dilatih membuat soal yang nantinya diujikan kepada siswa,” katanya.
Terkait mekanisme kelulusan siswa tahun ini, ia mengakui memang lebih baik dibandingkan tahun lalu, namun tidak memengaruhi langkah sekolah untuk mempersiapkan siswa menghadapi UN.
“Kami justru lebih mengintensifkan persiapan pada tahun ini, seperti `try out` sekolah yang minimal akan diselenggarakan tiga kali. Kalau `try out` MKKS sebanyak tiga kali,” katanya.
Jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 5 Semarang, kata dia, sebanyak 327 orang yang dibagi dalam 10 kelas reguler dan mereka akan disiapkan sebaik-baiknya menghadapi UN pada April mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar